Comfort Zone
Posted September 23, 2008
on:- In: catatan
- 2 Comments
Terkadang, disaat sedang dilanda suatu kesusahan, ingin rasanya merasakan berada pada situasi yang nyaman. Entah itu dalam hal ekonomi ataupun hal lainnya dalam kehidupan ini. Disaat sedang diuber -uber oleh pegawai dari perusahaan pembiayaan karena cicilan motor yang terus nunggak, ingin rasanya merasakan hidup bebas dari utang atau kredit.
Tetapi disaat utang – utang sudah terlunasi maka muncul keinginan untuk memiliki barang yang baru, namun kondisi keuangan tidak memungkinkan. Yah akhirnya harus kredit lagi.. Begitulah seterusnya. Ini Wajar. Namanya Manusia. Sebuah alasan ekonomi, kata guru di SMP.
Berada pada kondisi yang nyaman memang rasanya enak. Namun kadang juga membuat menjadi malas. Tidak ada tantangan. Setidaknya inilah alasan teman saya tidak menginvestasikan uangnya di bank dalam bentuk tabungan atau deposito.
Keluar dari kondisi nyaman adalah pilihan yang menarik. Kadang – kadang
Sidang Skripsi
Posted September 22, 2008
on:Sidang skripsi memang tidak terlalu gawat dibandingkan dengan sidang kasus korupsi anggota Dewan ataupun sidang – sidang yang lainnya. Namun bagi mahasiswa yang menginginkan sebuah gelar sarjana, bagian ini tentu akan membuat jantung berdetak lebih kencang, bahkan dapat menimbulkan gangguan pada jiwa yang kosong. halah..
Apalagi bagi mahasiswa dengan jurusan teknik informatika, yang akan membuat sistem baru atau mengembangkan sebuah sistem dengan perngkat lunak tentunnya. ah tentu bisa mati gaya neh
Komentar Terbaru